PROFIL GAYA MANAJEMEN KONFLIK PADA ISTRI YANG BEKERJA DI PERKANTORAN JABODETABEK

Authors

  • Listia Wulan Sari
  • Nanda Rossalia
  • Zahrasari Lukita Dewi Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.25170/manasa.v8i1.1949

Keywords:

conflict management style, working wife, work-family conflict

Abstract

Wife who works has more than one role, namely the role of wife for the husband, mother for
children, as a housekeeper, and as a worker. The many roles and responsibilities make working
wives vulnerable to various kinds of conflicts. If the conflict experienced is not handled properly,
it will have the potential to damage the existing relationship. So it becomes important for a working
wife to be able to manage her conflict well. There are five conflict management styles developed
by Thomas & Kilmann (2008) based on the dimensions of assertiveness and cooperativeness,
namely; Competing, Collaborating, Compromising, Avoiding, and Accomodating. This study used
a quantitative method, with 128 participants with the characteristics of a wife, full-time office
worker, age range within 20-40 years old (M= 30.8; SD= 4.88), have children and live in Jakarta
city, Bogor city, Depok city, Tangerang city, and Bekasi city (Jabodetabek). Conflict management
style is measured using the Thomas-Killman Conflict Mode Instrument (TKI) which is adapted in
Indonesian. The results showed that the dominant conflict management style used by the working
wive in Jabodetabek is compromising. As well as the conflict management style that the
participants have in each demographic category, namely participant age, length of marriage,
living with nuclear family vs extended family, monthly range of income and length of work, is
compromising style.


References

Amstad, F.T., Meier, L.L., Fasel, U.,
Elfering, A., & Semmer, N.K. (2011).
A Meta-analysis of work family
conflict and various outcomes with a
special emphasis on cross-domain
versus matching-domain relations.
Journal of Occupational Health and
Psychology, 16(2), 151-169.

Aminah. (2009). Penyesuaian perkawinan
pada janda yang menikah lagi di
kalangan Etnis Arab. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Andriani, C. F. (2016). Attachment sebagai
prediktor tingkat passion pada individu dewasa awal yang menjalani
pernikahan jarak jauh. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma

Andromeda, & Noviajati, P. (2015).
Berjuang dan terus bertahan: Studi
kasus kepuasan perkawinan pada istri
sebagai tulang punggung keluarga.
http://mpsi.umm.ac.id/files/file/557-
563%20zzAndromeda.pdf

Archuleta, K. L., Britt, S. L., Tonn, T. J., &
Grable, J. E. (2011). Financial
satisfaction and financial stressors in
marital satisfaction. Psychology
Reports Abstracts, 108(2), 563-576.

Apperson, M., Schmidt, H., Moore, S.,
Grunberg, L., & Greenberg, E.
(2002). Women managers and the
experience of work-family conflict.
American Journal of Undergraduate
Research, 1(3).

Akbar, Z., & Kartika, K. (2016). Konflik
peran ganda dan keberfungsian
keluarga pada ibu bekerja. Jurnal
penelitian dan pengukuran psikologi,
5(2), 63-69.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2018).
Penduduk berumur 15 tahun keatas
yang berkeja menurut kelompok
umur dan status pekerjaan utama.
https://sp2010.bps.go.id/index.php/si
te/tabel?wid=3100000000&tid=316
&fi1=58&fi2=2

Dewi, E. M, & Bastin. (2008). Konflik
perkawinan dan model penyelesaian
konflik pada pasangan suami istri.
Jurnal psikologi, 2(1), 42-51.
Erlinawati, A. M. (2009). Kecenderungan
perilaku asertif pada remaja akhir di
Yogyakarta. Skripsi. Universitas
Dharma Yogyakarta.

Fitriantoro, A. R. (2009). Hubungan antara
usia dan masa kerja dengan kinerja
dosen. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma
Gradianti, T. A, & Suprapti, V. (2014). Gaya
penyelesaian konflik perkawinan
pada pasangan dual earner. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan
Perkembangan, 3(3), 199-206.

Handayani, M.M., Suminar, D.R., Hendriani,
W., Alfian, I.N., & Hartini, N. (2008).
Psikologi Keluarga. Surabaya: Unit
penelitian dan publikasi psikologi.

Haryati. (2017). Penyesuaian pernikahan dan
model resolusi konflik pada menantu
perempuan yang tinggal serumah
dengan mertua. Psikoborneo, 5(4),
833-843.

Hasibuan M. S.P. (2012). Manajemen
sumber daya manusia, cetakan
keenam belas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara

Hirschberger, G., Srivastava, S., Marsh, P.,
Cowan, C. P., & Cowan, P. A. (2011).
Attachment, marital satisfaction, and
divorce during the first fifteen years
of parenthood. Personal
Relationships, 16(3), 401–420.
http://dx.doi.org/10.1111/j.1475-
6811.2009.01230.x.

Hurlock, E.B. (2012). Psikologi
perkembangan: Suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan. (5th
ed). Jakarta: Erlangga.

Jhonson, David W & Jhonson, Frank P.
(2012). Dinamika kelompok teori dan
keterampilan. Alih bahasa Theresia.
SS. Jakarta: Indeks.

Julianto, V., & Saidiyah, S. (2016). Problem
pernikahan dan strategi penyele-saiannya: Studi kasus pada
pasangan suami isteri dengan usia
perkawinan dibawah sepuluh tahun.
Jurnal Psikologi Undip, 15(2), 124-
133

Killis, G. (2006). Dinamika konflik pada
masa awal perkawinan. [Skripsi].
Depok. Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.

Laksmi, N. A. P., & Hadi, C. (2012).
Hubungan antara konflik peran ganda
(work family conflict) dengan
kepuasan kerja pada karyawati bagian
produksi PT. X. Jurnal Psikologi
Organisasi, 1(2), 124-130.

Larasati, A. (2012). Kepuasan perkawinan
pada istri ditinjau dari keterlibatan
suami dalam menghadapi tuntutan
ekonomi dan pembagian peran dalam
rumah tangga. [Skripsi]. Universitas
Airlangga.

Mahardhika, A. R. (2013). Gambaran
pencaharian makna hidup pada
wanita dewasa muda yang mengalami
kematian suami mendadak. Jurnal
Psikogenesis, 1(2), 107-114.

Mijilputri, N. (2015). Peran dukungan sosial
terhadap kesepian istri yang
menjalani hubungan pernikahan jarak
jauh (long distance marriage).
eJournal psikologi, 3(2), 447-491.

Ningrum, D. W. (2015). Fear of success pada
wanita jawa yang bekerja. Skripsi.
Universitas Gunadarma.

Putri, D. P., & Lestari, S. (2015). Pembagian
peran dalam rumah tangga pada
pasangan suami istri Jawa. Jurnal
Penelitian Humaniora, 16(1), 72-85.

Prihandhany, E. A. (2015). Fear of success
ditinjau dari status pernikahan (Studi
komparasi pada wanita pekerja).
[Skripsi]. Universitas Negeri
Semarang.

Raymo, J. M. & Sweeney, M. M. (2005).
Work-family conflict and retirement
preferences. California Center for
Population Research On-Line
Working Paper Series.

Rossalia, N., & Priadi, M. A. G. (2018).
Conflict management style pada
pasangan suami istri yang tinggal
bersama mertua. Jurnal Ilmiah
Psikologi MANASA, 7(1), 35-50.

Rudiansyah. (2014). Manajemen
kepegawaian, Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.

Sekti, W. A. (2014). Gaya manajemen
konflik pada mahasiswa yang
tergabung dalam lembaga
kemahasiswaan UKSW. Skripsi.
Universitas Kristen Satya Wacana.

Stanley, C. A., & Nancy E. A. (2007).
Conflict management. Journal of
Effective Practices for Academic
Leaders. 2(9), 1-16.

Thomas, K. W., & Kilmann, R. H. (2008).
Thomas-Kilmann conflict mode
instrument profile and interpretive
report. CPP, Inc.

van Steenbergen, E.F., Kluwer, E.S., &
Karney, B.R. (2014). Work family
enrichment, work family conflict and
marital satisfaction: A dyadic
analysis. Journal of Occupational
Health Psychology, 19(2), 182-194.

Wahyudi. (2011). Manajemen konflik dalam
organisasi. Bandung: Alfabeta.
Wirawan. (2010). Manajemen dan
manajemen konflik. Jakarta: Salemba
Humanika.

Wirawan. (2013). Konflik dan manajemen
konflik (teori, aplikasi dan
penelitian). Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.

Downloads

Published

2020-12-18

Issue

Section

Articles
Abstract views: 130 | PDF downloads: 384