Analisis Kemampuan Hisap Gas Removal System (GRS) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Authors

  • Ariel Andrew Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Marten Darmawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Keywords:

Panas bumi, Gas removal system, Non-condensable gas, Kemampuan hisap

Abstract

Energi panas bumi merupakan sumber energi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik dalam unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB). Fluida kerja yang mengalir dari sumur produksi tidak hanya mengadung air, tetapi juga mengandung gas-gas lain yang tidak dapat terkondensasi pada suhu ruangan atau disebut juga non-condensable gas (NCG). NCG ikut dialirkan dari sumur hingga memasuki turbin kondensor. Karena sifatnya yang tidak dapat terkondensasi, maka diperlukan sebuah sistem yang mampu menghisap keluar seluruh NCG agar tidak menumpuk di dalam kondensor. Oleh karena itu, diperlukan suatu Gas Removal System (GRS) yang berfungsi untuk menghisap keluar seluruh gas-gas yang tidak dapat terkondensasi pada kondensor. Pada suatu unit pembangkit PLTPB, beban hisap yang harus bisa ditanggung oleh GRS ketika pengoperasian normal adalah sebesar 2,2 kgNCG/s. Hasil
perhitungan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa GRS Steam Jet Ejector (SJE) yang digunakan sebagai pompa preventif memiliki potensi untuk digunakan sebagai pompa GRS dalam pengoperasian normal. Hal ini ditunjukan melalui perhitungan GRS tersebut dalam kondisi Dry Air Equivalent (DAE) maksimum. GRS SJE memiliki kemampuan hisap maksimal pada tahap pertama sebesar 2,97 kgNCG/s dan pada tahap kedua sebesar 2,71 kgNCG/s.

Downloads

Published

2018-10-15

How to Cite

Andrew, A., & Darmawan, M. (2018). Analisis Kemampuan Hisap Gas Removal System (GRS) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Cylinder : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 4(1), 21–25. Retrieved from https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/cylinder/article/view/4195

Issue

Section

Articles
Abstract views: 52 | : 41