ANALISIS MODALITAS PADA PEMBERITAAN KASUS RUDAPAKSA DALAM MEDIA BERITA ONLINE CNN

Authors

  • Leny Sri Wahyuni IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
  • Desintya Arfa Azkiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.20.3795

Keywords:

Modalitas, Rudapaksa, Media Online CNN

Abstract

Adanya relasi kuasa yang timpang antara pihak laki-laki dan perempuan tampaknya telah menyebabkan terjadinya banyak kasus pelanggaran terhadap pihak yang rentan dilemahkan, yakni perempuan. Seperti kasus rudapaksa yang beberapa bulan lalu sempat menjadi trending topic di berbagai media, bahkan agama dijadikan dalih untuk melampiaskan hasrat seksual. Padahal misi semua agama adalah mewujudkan kehidupan yang menjadi anugerah bagi semua. Oleh karena itu, banyak pihak terus memperjuangkan untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual menjadi UU TPKS. Selain itu, ada peran media yang diharapkan bisa menjadi komunikator sekaligus sebagai penyampai informasi yang adil, akurat, dan tidak diskriminatif, terutama terhadap pihak yang tidak memiliki kuasa, baik kuasa secara sosial, ekonomi, maupun politik. Menurut laporan Digital News Report tahun 2021 yang dirilis oleh Reuters Institute for the Study of Journalism, media online CNN Indonesia menduduki peringkat pertama yang memperoleh kepercayaan tertinggi dari masyarakat, yakni sebesar 68.94%. Menyoroti hal tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk menelisik bagaimana media online CNN menanggapi dan menjelaskan peristiwa yang berkaitan dengan kasus rudapaksa berdasarkan analisis wacana dengan menggunakan aspek modalitas. Menurut Alwi (1992) modalitas terdiri dari empat kategori, yaitu 1) intensional yang digunakan untuk menyatakan keinginan, harapan, ajakan, pembiaran, atau permintaan; 2) deotik berhubungan dengan hal-hal yang bermakna perintah, larangan, dan pemberian ijin; 3) dinamik yang menandakan kemampuan atau kesanggupan; serta 4) epistemik berkaitan dengan kemungkinan, keharusan, ataupun kepastian. Adapun, metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, terkait pemilihan media online CNN dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Lalu teknik pengumpulan datanya, yaitu melalui metode simak dan catat. Data penelitian ini diperoleh dari penggalan kalimat-kalimat yang diduga mengandung sarana pengungkap jenis-jenis modalitas yang bersumber dari pemberitaan kasus rudapaksa pada media online CNN selama bulan Desember 2021. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persentase modalitas epistemik 47.8%, intensional 28.6%, deotik 18.5%, dan dinamik 5.1%. Dari persentase tersebut, modalitas epistemik menempati persentase tertinggi. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa sikap media online CNN sebagai pembicara mencoba untuk mengungkapkan motif dibalik tindak asusila yang dilakukan oleh para pelaku. Dengan demikian, media online CNN tampaknya menganggap bahwa rudapaksa atau kekerasan seksual merupakan sebuah kezaliman yang menistakan kemuliaan manusia, baik itu korban maupun pelakunya.

Downloads

Published

2022-10-14
Abstract views: 94 | PDF downloads: 144