PERHITUNGAN DIALEKTOMETRI ISOLEK KOMERING DAN LAMPUNG: APAKAH KEDUANYA BAHASA YANG BERBEDA?

Authors

  • Mukhammad Isnaeni Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Derri Ris Riana Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.20.3799

Keywords:

dialektologi, dialektometri, variasi bahasa, isolek Komering, isolek Lampung

Abstract

Bahasa Lampung dan Bahasa Komering, menurut penuturnya, merupakan dua bahasa atau isolek yang berbeda. Namun, ada juga beberapa sudut pandang yang mengelompokkan kedua isolek tersebut sebagai bahasa yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap status kedua isolek tersebut: apakah kedua isolek Komering dan Lampung merupakan isolek yang sama atau berbeda dan apakah isolek Komering lebih erat hubungannya dengan bahasa Lampung baik dialek A maupun dialek O. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan wawancara di beberapa titik pengamatan sebagai teknik pengumpulan data. Data dikumpulkan dengan menggunakan daftar pertanyaan dialektologi yang divalidasi oleh Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berisi 200 daftar kata bahasa Swadesh dasar dan 175 kosakata budaya dasar, yang terdiri atas 52 kosakata medan makna bagian tubuh, 98 medan makna gerak dan kerja, serta 25 kosakata medan makna kekerabatan. Jadi, total keseluruhan glos yang dipakai sebagai daftar tanyaan ada 375 glos. Peneliti menanyakan kepada informan baik yang berasal dari Lampung maupun Komering mengenai 375 glos tersebut dalam bahasa daerah mereka masing-masing . Informan dipilih berdasarkan beberapa kriteria, seperti bermobilitas rendah, tingkat pendidikan rendah, berusia lebih dari 40 tahun, dan lahir di desa di titik pengamatan atau desa mereka. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan melakukan perhitungan dialektometri antara Titik Pengamatan (TP) berbahasa Komering dan TP berbahasa Lampung. Perbedaan dalam aspek leksikal dan fonologis diperhitungkan untuk mengetahui status dari kedua isolek tersebut. Perbedaan lebih dari 70% akan dianggap sebagai bahasa yang berbeda dan di bawah 30% akan dianggap sebagai bahasa yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isolek Komering dan Lampung dialek A tidak menunjukkan perbedaan yang tinggi. Perbedaan keduanya paling tinggi mencapai sebesar 35% atau menunjukkan perbedaan wicara. Hal yang berbeda akan tampak apabila isolek Komering dibandingkan dengan TP-TP berisolek Lampung dialek O. Keduanya menunjukkan perbedaan yang lebih tinggi, yaitu 67% atau beda dialek. Artinya, isolek Komering dan isolek Lampung dalam penelitian ini adalah bahasa yang sama.

Downloads

Published

2022-10-14
Abstract views: 274 | PDF downloads: 357