KONTEKS SIBERTEKS DALAM PRAGMATIK EDUKASIONAL BERPERSPEKTIF MULTIMODAL

Abstract

Konteks siberteks dalam pragmatik edukasional mendesak untuk diteliti dan diperikan. Keterlambatan pemerian hasil-hasil riset konteks siberteks dapat melahirkan pemahaman-pemahaman verbalistik atas batasan-batasan konteks pragmatik. Pemahaman konteks yang demikian itu tentu tidak dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu linguistik-pragmatik. Fakta yang terjadi sekarnag adalah bahwa peneliti pragmatik banyak mendasarkan pemahaman konteks dari definisi-definisi Barat. Dalam rangka menanggapi kenyataan itulah penelitian tentang konteks siberteks ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memerikan manifestasi wujud dan fungsi konteks siberteks dalam perspektif multimodalitas pada pembelajaran pragmatik edukasional. Masalah penelitian dirumuskan berikut ini: Apa sajakah wujud dan fungsi konteks siberteks dalam perspektif multimodalitas? Sejalan dengan rumusan masalahnya, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Mendeskripsikan wujud dan fungsi konteks siberteks dalam perspektif multimodalitas. Teori-teori yang mendasari penelitian ini adalah teori multimodalitas yang dikembangkan dari perspektif sosial-semiotik dalam linguistik fungsional versi MAK Halliday. Selain itu, teori pragmatik siber dan konteks ekstralinguistik virtual diperantikan dalam penelitian ini. Data penelitian ini berupa teks-teks yang di dalamnya terkandung konteks siberteks yang diperoleh di seputar waktu penelitian, yakni pertengahan tahun 2022. Jumlah data penelitian sengaja dibatasi mengingat berbagai keterbatasan penelitian. Sumber data substantif penelitian ini adalah teks-teks siber dalam perspektif multimodal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode baca-catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kontekstual. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini mencakup langkah identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan deskripsi. Hasil penelitian berupa manifestasi wujud dan fungsi konteks siberteks dalam perspektif multimodalitas pada pragmatik edukasional. Wujud konteks siberteks dalam penelitian ini berjumlah empat, yakni aspek visual, aspek spasial, aspek gestural, dan aspek linguistis. Adapun fungsi konteks siberteks mencakup fungsi-fungsi berikut: memperjelas maksud tuturan, mempertegas maksud tuturan, melatarbelakangi maksud tuturan, menarik perhatian dalam penyampaian maksud tuturan, menginspirasi pemaknaan maksud tuturan, dan mengilustrasikan penyampaian maksud tuturan. Penelitian ini bermanfaat dalam hal-hal berikut: (1) memberikan referensi baru bagi para peneliti pragmatik, khususnya pragmatik edukasional dalam perspektif multimodalitas; (2) memberikan khazanah penelitian pragmatik edukasional yang perlu terus ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih luas dan mendalam oleh para linguis Indonesia.