PENERAPAN MODEL MANAJEMEN BAHASA: ANCANGAN PENGUATAN PENGGUNAAN BAHASA NEGARA DI RANAH KELUARGA

Authors

  • Riza Sukma Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.20.3812

Keywords:

bahasa negara, manajemen bahasa, penggunaan bahasa

Abstract

Penelitian ini berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yakni “Bahasa Anak Diplomat di India: Tinjauan Faktor Lingkungan Bahasa” (Sukma, 2021). Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa anak diplomat di India menggunakan beberapa bahasa dalam lingkungannya, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Hindi. Bahasa Indonesia digunakan di lingkungan keluarga (rumah) dan kantor orang tua, bahasa Inggris digunakan di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, serta bahasa Hindi digunakan di lingkungan sekolah dan kadang di lingkungan rumah. Tingkat penguasaan terhadap ketiga bahasa tersebut bervariasi. Anak-anak itu cenderung mencampuradukkan bahasa dalam pertuturan. Fenomena itu diasumsikan dapat merusak dan melunturkan kecintaan pada bahasa negara mereka, yakni bahasa Indonesia. Dengan demikian, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, khususnya dalam pemilihan bahasa. Berpijak dari hal tersebut, penelitian ini akan membahas manajemen bahasa di ranah keluarga berdasarkan model yang dikemukan oleh Spolsky. Spolsky (2009) mendasari model manajemen bahasa pada kebijakan bahasa. Menurutnya, ada tiga komponen utama dalam kebijakan bahasa, yakni language practices, ideology and belief, dan management and planning (Spolsky, 2005). Penelitian ini bertujuan menghasilkan ancangan penguatan penggunaan bahasa negara di ranah keluarga dengan model manajemen bahasa Spolsky. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan pustaka. Subjek penelitian adalah tiga keluarga (ayah, ibu, dan anak) diplomat  yang bertugas di India. Penelitian ini dilakukan pada periode Juli hingga Oktober 2019. Pada model ini ditentukan seorang manajer atau pengelola, yakni orang tua. Peran manajer, yakni (1) menentukan pilihan bahasa, (2) menerapkan praktik berbahasa yang sesuai norma atau kaidah, dan (3) menguatkan keyakinan atau ideologi berbahasa di dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) anak tidak lagi mencampuradukkan penggunaan bahasa dalam pertuturan saat di rumah, (2) orang tua menggunakan bahasa Indonesia ketika berinteraksi dengan anggota keluarga, (3) bahasa Inggris dan bahasa Hindi hanya digunakan untuk berkomunikasi di luar rumah, dan (4) anak memiliki sikap positif terhadap bahasa negara. Simpulannya adalah model manajemen bahasa Spolsky dapat diterapkan di ranah keluarga. Penerapannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi penggunaan bahasa tertentu di dalam keluarga. Ancangan model manajemen bahasa ini diharapkan dapat menjadi alternatif upaya penguatan penggunaan bahasa negara, khususnya di ranah keluarga.

Downloads

Published

2022-10-14
Abstract views: 82 | PDF downloads: 105