ANALISIS SEMIOTIKA PADA REAKSI WARGANET TENTANG PERBEDAAN REPRESENTASI ARIEL TERHADAP CITRA DISNEY DAN FILM THE LITTLE MERMAID

Authors

  • Ariel Marcelino Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Dorien Kartikawangi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.21.4830

Keywords:

Disney, film The Little Mermaid, media sosial, representasi, semiotika

Abstract

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, saat ini pengguna media sosial khususnya warganet bisa aktif berinteraksi dengan menanggapi informasi atau konten yang mereka dapatkan di media sosial. Disney mengunggah video official teaser trailer film The Little Mermaid di media sosial resmi mereka yakni YouTube, Instagram dan Twitter. Unggahan tersebut memunculkan berbagai reaksi dari warganet hingga menimbulkan kontroversi di kalangan warganet. Hal tersebut dikarenakan oleh perbedaan representasi Ariel di film The Little Mermaid versi live action (2023) dengan versi kartun atau orisinal (1989). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendapat warganet terkait perbedaan representasi Ariel di film The Little Mermaid serta menganalisis pendapat warganet terkait citra Disney dan film The Little Mermaid. Penelitian ini menggunakan beberapa teori yaitu media sosial, representasi, citra dan semiotika. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode analisis semiotika dari Ferdinand de Saussure. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi dengan bantuan alat pengumpulan komentar dari situs www.exportcomments.com. Observasi pada interaksi warganet pada video official teaser trailer film The Little Mermaid pada media sosial resmi Disney yakni YouTube, Instagram dan Twitter dilakukan pada 10 September 2022 hingga 10 November 2022. Interaksi yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) applause yaitu respon singkat berupa like dan dislike (2) amplification yaitu penyebaran informasi berupa retweet (3) conversation yaitu percakapan di media sosial berupa comment dan reply. Untuk memahami makna pendapat dari warganet lebih dalam, peneliti mengambil tiga komentar dari setiap media sosial lalu menganalisisnya dengan metode analisis semiotika Saussure yang berfokus pada signifier dan signified. Peneliti memilih tiga komentar dari tiap media sosial karena sudah mencangkup beberapa faktor penting yaitu komentar mewakili suara banyak orang, komentar berkaitan dengan representasi serta citra Disney dan film The Little Mermaid, komentar mengandung makna positif atau negatif. Berdasarkan hasil observasi dan analisis pada interaksi warganet di YouTube, Instagram dan Twitter secara keseluruhan mayoritas warganet menunjukan penolakan pada perbedaan representasi Ariel di film The Little Mermaid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan representasi Ariel antara film The Little Mermaid versi live action dengan versi orisinal atau kartun yang terlihat dari ciri fisik yaitu perbedaan warna kulit, warna dan tekstur rambut, warna mata, hingga perbedaan ras (2) warganet memberikan reaksi berupa like, dislike, share dan comment. Reaksi warganet mengandung makna negatif, positif, kritik dan sarkastik. Akan tetapi, mayoritas dari reaksi warganet bermakna negatif (3) citra yang berlaku untuk Disney dan film The Little Mermaid versi live action (2023) bersifat negatif (4) warganet pada setiap media sosial memiliki karakteristik yang berbeda dalam berkomentar.

Downloads

Published

2023-10-30
Abstract views: 97 | PDF downloads: 218