MASALAH PENERJEMAHAN KATA-KATA TERKAIT PERASAAN DALAM BAHASA JERMAN KE DALAM BAHASA INDONESIA

Authors

  • Leli Dwirika Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25170/kolita.21.4849

Keywords:

kesepadanan, metode penerjemahan, strategi penerjemahan, kata-kata perasaan

Abstract

Dalam proses penerjemahan biasanya kita mengalami kesulitan menemukan padanan kata yang tepat dan akurat bahkan kita terkadang dapat kehilangan kata-kata, terutama ketika kita mencari padanan kata yang merupakan ungkapan perasaan yang memang padanannya sama sekali tidak tersedia dalam bahasa sasaran. Kata-kata yang menyangkut perasaan atau emosi tidak hanya berkaitan dengan psikologi emosi, tetapi berkaitan juga dengan pemrosesan kata-kata tersebut secara linguistik. Ada pendekatan psikologis yang berbeda untuk menjelaskan emosi dan perasaan yang bersifat subjektif, karena menyangkut pengalaman pribadi, dan ada berbagai teori linguistik untuk mendefinisikan konten semantik dari kata-kata emosi secara umum. Dalam makalah ini diteliti berbagai macam permasalahan yang muncul dalam penerjemahan kata-kata ungkapan perasaan atau emosi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dan kontrastif dengan membandingkan kata-kata yang diteliti dalam teks sumber (bahasa Jerman) dan teks sasaran (bahasa Indonesia) berdasarkan teori kesepadanan dari Nida & Taber (1974) dan metode dan strategi atau prosedur penerjemahan dari Newmark (1988) dengan tujuan mengetahui bagaimana penerjemah memecahkan masalah dan metode dan strategi apa saja yang digunakan dalam proses penerjemahannya. Korpus data penelitian adalah kata-kata menyangkut perasaan dalam novel Ungeduld des Herzens karya pengarang Austria Stefan Zweig yang diterjemahkan oleh Tiya Hapitiyawati ke dalam bahasa Indonesia dengan judul ‘Kalut’ yang diterbitkan pada tahun 2020. Dari hasil penelitian novel terjemahan berjumlah 518 halaman tersebut ditemukan sebanyak 123 kata-kata/ungkapan terkait perasaan yang bersifat positif, 116 yang bersifat negatif, dan 18 yang bersifat netral. Kata-kata tersebut disusun secara alfabetis dan dikategorikan ke dalam kategori berdasarkan emosi Freude (kegembiraan), Trauer (kesedihan), Ärger (kemarahan), dan Angst (ketakutan). Ada yang diterjemahkan secara harfiah, melalui transposisi, penambahan, pemadanan berkonteks dan secara deskriptif. Freude diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan berbagai padanan: keriangan, kegembiraan, merasa gembira, bangga, merasa senang, terdengar nada bahagia, keceriaan, merasakan keceriaan, bahagia, gembira,  kebahagiaan, dan kepuasan. Ärger diterjemahkan menjadi kejengkelan, kemarahan, kekesalan, membuat kesal, rasa jengkel. Trauer diterjemahkan dengan kata atau ungkapan nada kesedihan, tangisan abadi, dukacita mendalam. Angst diterjemahkan dengan ketakutan, rasa takut, ketegangan, takut, pikir, kekhawatiran, khawatir, perasaan takut, cemas, kecemasan, mengerikan, dan ada pula yang tidak dapat diterjemahkan. Kata-kata tersebut diterjemahkan dengan berbagai metode dan strategi atau prosedur penerjemahan agar sepadan dan sesuai dengan makna semantik definisi dari kata-kata tersebut. Perlu penelitian lebih lanjut kata-kata terkait perasaan atau emosi ini, karena masih banyak bentuk turunan dari kata-kata yang berbentuk nomina tersebut yang cukup rumit. Dari penelitian ini diharapkan wawasan para penerjemah dan para peminat dalam bidang linguistik dan penerjemahan khususnya lebih luas dan terbuka.

Downloads

Published

2023-10-30
Abstract views: 56 | PDF downloads: 46