Jurnal Perkotaan https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan <p><strong><em>Jurnal&nbsp;Perkotaan</em></strong>&nbsp;adalah&nbsp;jurnal&nbsp;ilmiah yang memuat artikel orisinal atas hasil penelitian atau kajian kritis mengenai suatu tema&nbsp;perkotaan&nbsp;yang disoroti dari beberapa sudut keilmuan.&nbsp; <br><strong><em>Jurnal&nbsp;Perkotaan</em></strong>&nbsp;terbit&nbsp;dua kali dalam satu tahun, yaitu Juni dan Desember,&nbsp;sejak Juni 2007.&nbsp;</p> Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya en-US Jurnal Perkotaan 1978-9416 Biodata Penulis https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/2251 <p><strong>BIODATA PENULIS</strong></p> <p>Ratri Atmoko Benedictus adalah Dosen Fakultas Psikologi, Univesitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang meraih gelar Sarjana Psikologi dan Magister Psikologi Profesi dari Universitas Gadjah Mada. Minat penelitian pada Ergonomika, K3, dan Human Factor Engineering dan kini tengah menempuh Doktoral di Human Factor Engineering Departement, Hochschule Niederrhein, Jerman.</p> <p>Otty Mulijaty Purwodihardjo adalah alumni S1 Akuntansi yang kini menempuh Magister Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Minat penelitian pada Transpuan dan Kesehatan Mental.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p>Angela Oktavia Suryani menjabat sebagai Kepala Program Studi Magister Psikologi yang meraih dari Tilburg University dengan minat penelitian pada Psikologi Lintas Budaya, Pengukuran Psikologi, dan Kepemimpinan.</p> <p>Lidwina Krisna Chrysanti adalah mahasiswi program Sarjana Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan minat penelitian pada Teknologi Pangan.</p> <p>Rianita Pramitasari meraih Sarjana Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian serta Magister Ilmu dan Teknologi Pangan dari Universitas Gadjah Mada. Kini mengajar di Fakultas Teknobiologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Minat penelitian pada Teknologi Pangan dan Gizi.</p> <p>Asti Ayu Wulan Permatasari adalah karyawati swasta, alumni Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.</p> <p>Purnomologi Ursila Nilamsari meraih gelar Magister Psikologi dari Universitas Padjadjaran dan saat ini menjadi dosen tetap di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.</p> <p>Rayini Dahesihsari alumni program Doktoral Psikologi dari The University of Queensland, Australia dan saat ini menjadi staf akademik tetap di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.</p> <p>Penny Handayani yang telah meraih Magister Profesi Psikologi Pendidikan saat ini adalah dosen tetap Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Minat penelitian pada Anak Berkebutuhan Khusus, Psikologi Pendidikan, dan Ketahanan Keluarga.</p> <p>Elisabeth Vania Pratami adalah alumni Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang kini tengah menempuh studi lanjut. Minat penelitian pada Anak Berkebutuhan Khusus dan Psikologi Pendidikan.</p> <p>Dionisius Egho, guru yang tengah menempuh studi Magister Psikologi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dalam bimbingan Hana Panggabean sebagai dosen dan peneliti. Minat penelitian pada Psikologi dan Budaya.</p> Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 103 103 10.25170/perkotaan.v12i1.2251 DINAMIKA KELOMPOK DALAM PROSES EMERGENCY DECISION MAKING (EDM): PEMBELAJARAN DARI SIMULASI TANGGAP DARURAT DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/1229 <p>Nuclear Power Plant (NPP) is a non-fossil energy source with very high output and most sustain power plant. NPP is also classified as environmentally friendly because, in normal processes, NPP produces zero Carbon Dioxide (CO2) as the primary air pollutant. However, if there is a disaster, the impact is exceptionally terrible. Besides causing fatalities, it can also result in hazardous health problems and takes hundreds of years to recover the surrounding natural environment. Therefore, to avoid disaster, the skills of nuclear power plant operators are critical, especially in overcoming the crisis. Typical challenges in Analog System-based NPP is the synergy among operators whose numbers are higher than in digital systems. This paper reflects learning outcomes from simulation to overcome the crisis in NPP, particularly the immediacy in making the right decisions. The simulation was carried out at the Analog System-Based NPP Simulation Center in Essen, Germany, and followed by a group of students from the Human Factor Engineering Master Program, Hochschule Niederrhein, with diverse national cultural backgrounds. One result is that the unique characteristics of each nation's cultural background can affect its effectiveness in overcoming the crisis. Two different aspects are initiative and assertive behavior among people inside the group.</p> Ratri Atmoko Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 1 19 10.25170/perkotaan.v12i1.1229 APLIKASI HEALTH BELIEF MODEL DALAM PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DI PROVINSI DKI JAKARTA https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/1262 <p>Tulisan berikut ini hendak menyajikan permasalahan di masyarakat DKI Jakarta terkait belum berhasilnya pelaksanaan program pencegahan penyebaran COVID-19 terutama penerapan PSBB dan usulan strategi pemecahannya dengan menggunakan pendekatan <em>Health Belief Model</em> (HBM). HBM merupakan pendekatan psikologi sosial yang menekankan persepsi individu sebagai kunci keberhasilan dilaksanakannya perilaku kesehatan. Persepsi-persepsi kunci dalam model ini antara lain adalah persepsi kerentanan individu untuk tertular COVID-19, persepsi keparahan COVID-19 dan konsekuensi yang akan diderita warga apabila terjangkit penyakit ini, persepsi manfaat melakukan PSBB, persepsi mengenai hambatan pelaksanaan PSBB, <em>self-efficacy</em> warga untuk berhadapan dengan COVID-19, serta sinyal-sinyal terlaksananya perilaku PSBB. Pengamatan lapangan yang dilakukan melalui analisis berita menunjukkan bahwa warga Jakarta masih memiliki persepsi-persepsi yang beragam sehingga belum dapat ditentukan persepsi mereka tergolong tinggi, rendah, positif, atau negatif. Dalam tulisan ini, paparan berbagai persepsi dikemukakan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa permasalahan terjadi di semua persepsi kunci, terutama di persepsi hambatan. Hambatan yang mendasar terkait dengan belum efektifnya PSBB adalah dampak ekonomi. Dalam strategi, penulis mengusulkan adanya kampanye sosial kesehatan dengan menggunakan pendekatan <em>positive reinforcement</em> yang dilaksanakan secara rutin dan terbarukan untuk memberikan informasi yang akurat dan menimbulkan rasa aman dan nyaman pada warga. Selain itu disarankan pula pemerintah memberikan penghargaan ataupun insentif bagi para tenaga medis dan pihak-pihak lain yang secara aktif mendukung program pencegahan penyebaran COVID-19 ini.</p> Angela Oktavia Suryani Otty Mulijaty Purwodiharjo Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 21 38 10.25170/perkotaan.v12i1.1262 PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BAWANG MERAH SEBAGAI KANDIDAT INGRIDIEN MINUMAN FUNGSIONAL ANTIOKSIDAN https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/1230 <p>Shallot is widely used in culinary purpose. However, the use of shallot produces a lot of waste. Shallot skin contains anthocyanin, which has antioxidant activity. This study aimed to evaluate different solvents and extraction times for anthocyanin extraction from shallot skin, to evaluate different drying methods, and to evaluate the physicochemical properties of the anthocyanin powder. Chemical tests were conducted before and after drying, including total anthocyanin content, antioxidant activity using DPPH, total phenolic, and total flavonoid content. Physical tests were undertaken only after drying, including moisture content, water activity, viscosity, solubility, and colour. Extraction with citric acid solvent in 72h extract resulted in the highest total anthocyanin than water and acetic acid solvent. After drying, the highest total anthocyanin was obtained from foam mat drying method, which extracted using citric acid solvent. While antioxidant activity was not significantly differenced among samples. Physical test for the powders showed low moisture content and water activity, red colour index, as well as suitable viscosity and solubility results. In conclusion, anthocyanin powder from shallot skin has a potent as a functional antioxidant ingredient that can be applied in beverage products.</p> Rianita Pramitasari Lidwina Krisna Chrysanti Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 39 52 10.25170/perkotaan.v12i1.1230 JENIS PENGARUH KELOMPOK REFERENSI DALAM PEMBELIAN PRODUK FASHION BERMEREK TIRUAN PADA INDIVIDU DEWASA AWAL https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/2238 <p>The research aims to describe the references group influences on the consumption of counterfeit branded fashion products on early adulthood individuals. Reference groups refers to individuals or group that become references for individual to forming her/his values and attitudes. Since 2014, the most counterfeit product consumption is fashion, which results on economic loss up to 41 billion rupiahs. Previous study showed that the consumption of counterfeit products was not only influenced by the high price of the original products, but also by psychological aspects, such as motivation to be seen positively and accepted by the social groups. The research applies quantitative approach, using 30 items of references group influences questionnaire. The questionnaire measures three types of references group influences, including informational influence, utilitarian influence, and value expressive influence on early adult individuals who experiences to buy counterfeit branded fashion product. 155 respondents involved. Convenience sampling technique applied, with <em>central tendency, friedman test </em>and <em>mann-whitney test </em>being used for data analysis. The findings show that references group influences for buying counterfeit branded fashion product was in moderate level, with the most influences was informational influences compared to utilitarian and value expressive influences.</p> Asti Ayu Wulan Permatasari Purnomologi Ursila Nilamsari Rayini Dahesihsari Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 53 66 10.25170/perkotaan.v12i1.2238 GAMBARAN PROSES PENERIMAAN DIRI IBU DENGAN ANAK DOWN SINDROME https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/1231 <p>Parents put their hopes in their children who will be born. When a child is born with conditions that are not as expected, this causes an emotional reaction in parents, especially the mother as the main caregiver for children and people who give birth to children in the world. The existence of a diagnosis of Down syndrome in children, mothers feel lost hope and their role will change. According to Fidler, Down syndrome is known as a form of chromosomal abnormality that causes developmental delays, mild to severe mental retardation and physical abnormalities. Finally, the mother faces the terrible reality that her child has special needs. This is a situation that is difficult for mothers to accept and needs to go through a process to be able to achieve self-acceptance. If the mother accepts herself with the condition of having a Down syndrome child, it can help the child to grow and develop properly. Therefore, researchers want to know the process of self-acceptance of mothers with children with Down syndrome.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; This research uses a qualitative approach and data collection is carried out using the interview method. Participants in this study were 3 mothers who had children with Down syndrome at the age of 30-45 years. Through interviews, researchers explore the expectations of parents about children, events during pregnancy, childbirth and raising children. In addition, researchers also dig data about the process experienced by mothers to achieve self-acceptance. The analysis conducted on each participant was carried out with the thematic analysis method.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; The results showed that the three participants had a process of self-acceptance in accordance with the phase initiated by Duncan and Moses, but there were several different stages. It takes many years for mothers to be able to complete the emotional stages and feelings that emerge can overlap. When the mother has reached self-acceptance, it is still possible to experience a setback to the previous phase. Factors that influence, among others, hope, ignorance of Down syndrome, the economy and support from the surrounding environment.</p> Penny Handayani Elisabeth Vania Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 67 85 10.25170/perkotaan.v12i1.1231 HUBUNGAN RELIGIOSITAS DENGAN MULTIKULTURALISME PADA GURU AGAMA SEKOLAH NEGERI DI JAKARTA https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/1337 <p>Intolerance and radicalism that occur in the community proved to have entered the realm of the world of education, especially in schools and colleges. The role of educators in instilling values in students is important. So the rise of religious intolerance and radicalism in the world of education raises questions about the role of educators, especially religious teachers. This research tries to explain how the relationship between religiosity and multiculturalism in religion teachers in public schools. Research participants are religion teachers in state schools in Jakarta (N = 152, 83 boys and 69 girls).The sampling technique used was accidental, in the data retrieval stage.The level of religiosity of religious teachers was measured by the adaptation measuring instrument The Centrality Scale (CRS) which had a reliability value of 0.83 (Huber and Huber, 2012). While the multiculturalism attitude of religious teachers was measured by the adaptation measuring instrument Multicultural Efficacy Scale which has a reliability value of 0.87 (Guyton &amp; Wesche, 2005). Research results show that religiosity has a significant and positive relationship with multiculturalism. This is seen from the correlation value of 0.319, which confirms that a high level of religiosity will result in a high attitude of multiculturalism, and vice versa.</p> Dionisius Egho Hana Panggabean Copyright (c) 2021 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 87 102 10.25170/perkotaan.v12i1.1337 Kata Pengantar https://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/view/2250 <p><strong>KATA PENGANTAR</strong></p> <p>Jurnal Perkotaan Volume 12 No.1 Edisi Juni 2020 &nbsp;kembali menyapa pembaca dengan artikel-artikel hasil penelitian dengan latar belakang &nbsp;ilmu Psikologi dan &nbsp;Teknobiologi. &nbsp;Konteks perkotaan menjadi benang merah yang menghubungkan setiap artikel dalam edisi ini.</p> <p>Artikel-artikel yang &nbsp;dimuat dalam edisi ini &nbsp;merupakan hasil penelitian yang aktual dan dapat dijadikan &nbsp;rujukan bagi pembaca yang ingin mendapatkan referensi terkait penelitian sejenis.</p> <p>Artikel &nbsp;pertama berjudul &nbsp;<em>Dinamika Kelompok&nbsp; dalam Proses Emergency Decision Making (EDM): Pembelajaran dari &nbsp;Simulasi&nbsp; Tanggap Darurat di &nbsp;Pembangkit &nbsp;Listrik &nbsp;Tenaga Nuklir </em>. Tulisan ini memaparkan pengalaman simulasi mengatasi krisis di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), khususnya dalam pengambilan keputusan kelompok yang terkait dengan karakteristik unik pengalaman nasional dan budaya yakni inisiatif dan perilaku tegas di antara anggota kelompok.</p> <p>Tulisan kedua, <em>Aplikasi Health Belief Model dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta <strong>&nbsp;</strong></em>memaparkan tentang &nbsp;implementasi program pencegahan penyebaran COVID-19 di masyarakat DKI Jakarta, khususnya tentang implementasi PSBB dan usulan strategi solusi dengan pendekatan <em>Health Belief Model</em> (HBM). HBM merupakan pendekatan psikologi sosial yang menekankan pada persepsi individu sebagai kunci keberhasilan penerapan perilaku kesehatan. Persepsi kunci dalam model HBM ini meliputi: persepsi kerentanan individu tertular COVID-19, persepsi tingkat keparahan COVID-19 dan konsekuensi bagi populasi jika tertular, persepsi manfaat mengikuti PSBB, persepsi hambatan dalam penerapan PSBB, self-efficacy populasi dalam menghadapi COVID-19, serta indikasi keberhasilan penerapan perilaku PSBB.&nbsp; Dalam artikel ini, berbagai persepsi disajikan.</p> <p>Artikel ketiga dengan judul<em>, Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Kandidat Ingridien Minuman Fungsional Antioksidan, </em>membahas tentang pemanfaat limbah organik kulit bawang merah. Kulit bawang merah sebagai limbah organik seringkali menimbulkan masalah bagi masyarakat perkotaan karena timbunan sampah organik dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengundang lalat padahal kulit bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai sumber minuman yang mengandung antioksidan. &nbsp;Kulit bawang merah mengandung antosianin yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelarut yang berbeda dan waktu ekstraksi untuk ekstraksi antosianin dari kulit bawang merah, mengevaluasi metode pengeringan yang berbeda, dan mengevaluasi sifat fisikokimia bubuk antosianin. Kesimpulannya, bubuk antosianin dari kulit bawang merah memiliki potensi sebagai bahan antioksidan fungsional yang dapat diaplikasikan pada produk minuman.</p> <p>Artikel keempat berjudul, <em>Jenis Pengaruh Kelompok Referensi dalam Pembelian Produk Fashion Bermerek Tiruan pada Individu Dewasa Awal.</em>&nbsp; Artikel ini meruapakan&nbsp; hasil penelitian yang tujuannya mendapatkan deskripsi tentang&nbsp; pengaruh kelompok referensi terhadap konsumsi produk fesyen bermerek palsu pada individu dewasa awal. Kelompok acuan adalah individu atau kelompok yang menjadi acuan bagi individu untuk membentuk nilai-nilai dan sikapnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kelompok referensi dalam pembelian produk fesyen merek palsu berada pada tingkat sedang, dengan pengaruh yang paling besar adalah pengaruh informasional dibandingkan pengaruh utilitarian dan nilai ekspresif.</p> <p>Artikel berjudul <em>Gambaran Proses Penerimaan Diri Ibu dengan Anak Down Sindrom </em>sebagai artikel kelima membahas tentang&nbsp; penerimaan ibu atas diagnosis Down syndrome pada anaknya. &nbsp;Ini adalah situasi yang sulit diterima oleh ibu dan perlu melalui proses untuk dapat mencapai penerimaan diri. Jika sang ibu menerima dirinya dengan kondisi memiliki anak down syndrome, hal tersebut dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Penelitian ini adalah upaya untuk &nbsp;mengetahui proses penerimaan diri ibu dengan anak down syndrome. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Partisipan dalam penelitian ini adalah 3 ibu yang memiliki anak dengan Down Syndrome pada usia 30-45 tahun.</p> <p>Tulisan terakhir berjudul&nbsp; <em>Hubungan Religiositas dengan Multikulturalisme pada Guru Agama Sekolah Negeri di Jakarta.</em>Artikel ini sangat menarik mengingat bahaya radikalisme yang menguat di kota-kota di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini.Peran pendidik dalam menanamkan nilai pada peserta didik sangatlah penting. Dengan ademikian maraknya intoleransi agama dan radikalisme dalam dunia pendidikan menimbulkan pertanyaan tentang peran pendidik khususnya guru agama. Penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan antara religiusitas dan multikulturalisme pada guru agama di sekolah negeri. Partisipan penelitian adalah para guru di sekolah negeri di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan multikulturalisme.</p> <p>Redaksi Jurnal Perkotaan berharap berbagai tulisan yang dimuat dalam Edisi Juni 2020 ini dapat menjadi <em>insight </em>bagi pembaca dan memberikan manfaat sehingga diskursus pengetahuan dapat terjadi dan pada gilirannya akan menggiatkan penelitian-penelitaian lain&nbsp; untuk memperkaya ilmu Psikologi dan Teknobiologi khususnya dan khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya.</p> <p>Salam</p> <p>Pemimpin Redaksi</p> Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Copyright (c) 2020 Jurnal Perkotaan 2021-02-19 2021-02-19 12 1 ii iii 10.25170/perkotaan.v12i1.2250